Jumat, 09 Oktober 2015

Sains Membuktikan Mekah Adalah Pusat Bumi

“Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat bagi manusia,” (QS.5 Al-Ma'idah : 97)


Foto Ka'bah diambil dari atas
Temuan ilmiah yang menghebohkan para ilmuwan dan dipublikasikan pada bulan januari 1977 menyebutkan,”Kota Mekah al Mukaramah adalah pusat daratan di dunia.” Fakta ini ditemukan setelah melalui riset panjang dan mengacu pada sejumlah table matematis yang sangat rumit dengan bantuan teknologi komputer.

Ilmuwan mesir, Dr Husein Kamaludin, penemu fakta ini menuturkan kisah penemuannya yang cukup mencengangkan ini; penelitian ini dimulai dengan tujuan yang sangat berbeda dengan hasil yang diperoleh. Pada awalnya penelitian dilakukan untuk mendapatkan suatu alat yang dapat membantu siapapun dan di manapun dari penjuru dunia ini untuk mengetahui dan menentukan posisi kiblat. Sebab, selama perjalanannya ke Negara lain, ia merasa bahwa penentuan arah kiblat selalu menjadi masalah yang dihadapi seluruh umat muslim ketika berada di suatu tempat yang tidak ada masjidnya atau tempat shalat yang memiliki tanda jelas arah kiblat. Masalah ini juga sering dihadapi oleh seseorang yang berada di luar negeri (yang bukan negeri islam), misalnya para pelajar dan mahasiswa yang dikirim ke luar negeri.
Karena itu, Dr Husain Kamaludin berfikir untuk membuat peta dunia baru yang dilengkapi petunjuk posisi arah kiblat. Setelah membuat rancangan awal riset pendahuluan yang diarahkan untuk membuat peta baru ini dan menggambar lima benua pada peta itu, tiba tiba temuan yang mengundang decak kagum itu muncul.

Dr Husain Kamaludin(Ilmuwan Mesir) menemukan bahwa posisi kota Mekah berada tepat di tengah tengah dunia.

Ia lalu memegang sebuah jangka dan meletakkan salah satu ujungnya di gambar kota Mekah lantas menjalankan ujung lainnya pada ujung setiap benua. Ternyata daratan yang ada di permukaan bola bumi terbagi secara sistematis di sekitar kota Mekah. Dari sini, ia menemukan bahwa kota Mekah adalah pusat daratan.

Selanjutnya ia ambil peta kuno sebelum ditemukannya benua Amerika dan Australia. Setelah melakukan uji coba berkali kali, ia pun menemukan bahwa Mekah tetap menjadi titik sentral daratan, hingga ketika dibandingkan dengan kondisi peta dunia masa permulaan Islam.

Dr Husain Kamaludin menambahkan, “Saya mulai penelitian ini dengan menggambar peta yang memperhitungkan jarak semua tempat di muka bumi dengan kota Mekah. Saya kemudian mengukur garis garis bujur yang sama untuk mengetahui posisi garis lintang dan garis bujur jika diukur dari kota Mekah. Setelah itu, saya gambar batas batas benua dan hak hak detail lainnya pada jaringan garis garis ini. Hal ini membutuhkan pemprosesan matematis yang sangat pelik, dengan bantuan teknologi komputer guna menentukan jarak dan deviasi yang diperlukan. Penelitian ini juga membutuhkan software penggambar garis lintang dan garis bujur untuk proyeksi baru ini.
"Secara kebetulan saya menemukan bahwa saya dapat menggambar lingkaran yang berpusat di kota Mekah dan batas batasnya di luar ke ke-enam benua. Dan garis pinggir lingkaran ini mengitari batas batas luar benua benua tersebut."

Dengan demikian, Mekah adalah jantung bumi. Dan hal ini sebelumnya sudah diindikasikan oleh sains modern melalui temuan para ilmuwan, yang menyebutkan kota Mekah merupakan pusat radiasi gravitasi magnetic.

Sebagaimana halnya planet planet yang lain, bumi pun melakukan barter daya tarik dengan planet planet dan bintang bintang lainnya. Daya tarik ini bersumber dari dalam bumi yang bermuara pada satu titik sentral bumi yang juga menjadi sumber sinar radiasi.
Pusat Bumi-Mekah

Titik temu plutonik inilah yang ditemukan oleh seorang ilmuwan Amerika dalam bidang topography setelah memastikan keberadaan dan letak geografisnya. Dalam hal ini ia tentu saja tidak didorong oleh keyakinan agama. Siang malam, dengan semangat tinggi ia bekerja di laboratoriumnya sambil menghadapi peta peta bumi dan perlengkapan lain. Dan tanpa sengaja ia menemukan bahwa pusat pertemuan radiasi kosmos berada di kota Mekah.

Mengacu pada fakta fakta ilmiah di atas, kita pun bisa mengenali hikmah ilahiyah di balik pemilihan kota Mekah sebagai tempat berdirinya Baitullah, sekaligus sebagai tunas penyebaran risalah Islam di seluruh penjuru dunia. Dan ini membuktikan adanya kemukjizatan ilmiah yang terkandung dalam hadist Nabawi yang menampilkan keutamaan status kota Mekah dibandingkan tempat tempat yang lain di permukaan bumi. Wallahu alam.

Dr. 'Abd Al-Baset Al-Sayyed:Neil Armstrong membuktikan Mekah pusat Bumi,tonton videonya dengan subtitle indonesia di sini:https://m.youtube.com/watch?feature=youtu.be&v=rPasXD-GMQM

Neil amstrong juga membuktikan bahwa mekah adalah pusat dari bumi.Pada saat Neil armstrong melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil foto dari bumi,mereka menemukan bahwa bahwa bumi memancarkan semacam radiasi.Dan setelah mereka mengamatinya lebih jauh mereka menemukan bahwa radiasi ini berasal dari kota Mekah,atau lebih tepatnya berasal dari ka’bah.

Yang mencengangkan dari fakta ini adalah radiasinya tiada akhir. ketika ilmuwan mengambil foto bumi dari mars,mereka menemukan bahwa radiasi ini terus berlanjut.

Gambar ini menujukkan para jamaah berjalan mengelilingi ka’bah, dengan ilustrasi seni oleh Ahmed Mater menggunakan besi dan kikiran magnet.

Mekah adalah daerah dengan gaya magnet bumi nol, jika kita menggunakan kompas disana maka jarumnya tidak akan bergerak kerena antara 2 kutub sama besar dan sifat atraktifnya sama.
daerah yang tidak terpengaruh dengan gaya magnet bumi akan membuat manusia yang hidup disana lebih panjang umur dan lebih sehat badannya karena lebih sedikit terkena gaya gravitasi.
Ketika manusia mengelilingi Ka’bah maka mereka seperti mendapatkan tambahan energi. Dan hal ini telah dibuktikan secara ilmiah.

Memritv.org pada diskusi dengan Dr. Abd Al-Baset Al-Sayyed dari pusat riset nasional mesir,Dr.Abd Al-Baset Al-Sayyed mengatakan” saya percaya bahwa alasannya adalah bahwa radiasi ini menghubungkan Ka'bah di bumi dengan Ka’bah di langit(Baitul Ma"mur). Bayangkan bahwa Anda sedang di Kutub Utara dan saya di Kutub Selatan – di tengah/pusat bumi terdapat zona keseimbangan magnetik. Jika Anda menempatkan kompas anda pada daerah tersebut, jarumnya tidak akan bergerak.”
Penunjuk arah kiblat, menunjuk kearah Mekah, tempat dimana semua muslim sedunia beribadah. dibuat oleh Baryam B. Ilyas

Penentuan waktu acuan dunia yang sebelumnya Greenwich seharusnya diganti dengan waktu Mekah. hal ini telah dibuktikan dengan sains. Hal ini menciptakan dua masalah bagi dunia. Masalah pertama adalah bahwa di Greenwich, medan magnet Bumi adalah 8,5 derajat, sedangkan di Mekah medan magnet nol. Hal ini Telah terbukti bahwa ada perbedaan tertentu jika kita menghitung sesuai dengan Greenwich. Perbedaan ini telah diperkirakan 8,5 menit antara belahan utara dan selatan.Ya. Jika mereka menghitung waktu sesuai Mekah, itu akan sama di belahan utara dan selatan..”

Telah dibuktikan bahwa jika magnet, di mana saja, melebihi 1.000 gauss, yang sama dengan sepersepuluh dari tesla,medan magnet tersebut akan mempengaruhi kemampuan hemoglobin dalam darah untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh, dan kemampuan darah untuk membawa oksigen ke jaringan. Ini berarti bahwa ketika Anda berada di Mekah, kemampuan darah untuk membawa oksigen ke jaringan lebih besar daripada di tempat lain di dunia. Kita tahu bahwa semua sirkulasi dalam tubuh manusia adalah kearah kanan. Ketika kita mengelilingi Ka’bah dari kanan ke kiri, berlawanan dengan arah jarum jam, sirkulasi tubuh kita akan meningkat, dan akibatnya tubuh kita akan penuh dengan energi.” Menakjubkan bukan?


Source:http://m.eramuslim.com/peradaban/quran-sunnah/temuan-ilmiah-mekkah-adalah-pusat-dunia.htm#.VaUiubV33HS
Source:biztekno.com/kabah-mekkah-adalah-daerah-pusat-bumi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar