10 Keutamaan Shalat Subuh
Berjamaah
Salah satu shalat yang berat
dilaksanakan bagi sebagian besar kaum Muslim,
khususnya laki-laki dewasa ini, adalah shalat
Subuh secara berjamaah. Padahal, bila melihat
kepada keutamaannya, justru shalat Subuh
berjamaah memiliki banyak keutamaan yang luar
biasa, berikut ini sebagian keutamaan yang
terdapat di dalamnya:
1. Mendapatkan berkah dari Allah Ta’ala.
Shalat Subuh berjamaah berpeluang mendapatkan
berkah dari Allah Ta’ala . Sebab, aktivitas yang
dilaksanakan pada waktu pagi, terlebih aktivitas
wajib dan dilaksanakan berjamaah seperti shalat
Subuh, telah didoakan agar mendapatkan berkah.
Yang mendoakannya adalah
Rasulullah shallallahualaihiwasallam :
ﺍﻟﻠﻬﻢَّ ﺑﺎﺭﻙْ ﻷﻣﺘﻲ ﻓﻲ ﺑﻜﻮﺭِﻫﺎ
Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu paginya.
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibn Majah)
2. Mendapatkan cahaya yang sempurna pada hari
Kiamat.
Kondisi pada waktu subuh umumnya masih gelap,
walau dengan penerangan listrik yang ada. Namun,
dengan kondisi seperti itulah justru terdapat
ganjaran yang besar dari Allah Ta’ala bagi manusia-
manusia yang menuju masjid buat melaksanakan
shalat dengan cahaya yang sempurna di hari
Kiamat kelak, dalam hadits disebutkan:
ﻋﻦ ﺑﺮﻳﺪﺓ ﺍﻷﺳﻠﻤﻲ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ
: ﺑﺸِّﺮِ ﺍﻟﻤﺸَّﺎﺋﻴﻦ ﻓﻲ ﺍﻟﻈُّﻠَﻢ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﺴﺎﺟﺪ ﺑﺎﻟﻨﻮﺭ ﺍﻟﺘﺎﻡ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ
Dari Buraidah al-Aslami radhiyallahu anhu dari Nabi
shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sampaikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang berjalan pada
saat gelap menuju masjid, dengan cahaya yang
sempurna pada hari Kiamat.” (HR. Abu Dawud dan
Tirmidzi)
3. Mendapatkan ganjaran shalat malam sepenuh
waktunya.
Bisakah kita melakukan shalat malam atau tahajud
sepenuh malam? Tentu sangat sulit dengan
beragam aktivitas siang hari yang juga harus kita
kerjakan. Namun demikian, pahala melakukan
shalat malam sepenuh waktu malam ternyata bisa
kita dapatkan dengan melakukan shalat Subuh
secara berjamaah, dalam hadits Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam disebutkan:
ﻣَﻦ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻌﺸﺎﺀ ﻓﻲ ﺟﻤﺎﻋﺔ، ﻓﻜﺄﻧﻤﺎ ﻗﺎﻡ ﻧﺼﻒ ﺍﻟﻠﻴﻞ، ﻭﻣﻦ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﺼﺒﺢ ﻓﻲ
ﺟﻤﺎﻋﺔ، ﻓﻜﺄﻧﻤﺎ ﺻﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻴﻞَ ﻛﻠَّﻪ
“Barang siapa yang melakukan shalat Isya berjamaah,
maka dia sama seperti manusia yang melakukan
shalat setengah malam. Barang siapa yang melakukan
shalat Subuh berjamaah, maka dia sama seperti
manusia yang melakukan shalat malam sepanjang
waktu malam itu.” (HR. Muslim, dari Utsman bin
Affan Radhiallahu ‘anhu)
4. Berada dalam jaminan AllahTa’ala.
Artinya, orang yang melaksanakan shalat Subuh
dengan sempurna, antara lain dengan
melaksanakannya berjamaah, maka dia berada
dalam jaminan dan perlindungan Allah Azzawajalla .,
dengan begitu, siapa yang berada dalam
perlindungan Allah, orang itu tidak boleh disakiti,
orang yang berani mencelakakannya terancam
dengan azab yang pedih, sebab dia telah
melanggar perlindungan yang Allah berikan kepada
orang tadi, dalam haditsnya, Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda:
ﻣَﻦ ﺻﻠَّﻰ ﺍﻟﺼﺒﺢ، ﻓﻬﻮ ﻓﻲ ﺫﻣﺔ ﺍﻟﻠﻪ، ﻓﻼ ﻳَﻄﻠُﺒَﻨَّﻜﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺫﻣَّﺘﻪ ﺑﺸﻲﺀ؛ ﻓﺈﻥ ﻣﻦ
ﻳﻄﻠُﺒﻪُ ﻣﻦ ﺫﻣﺘﻪ ﺑﺸﻲﺀ ﻳﺪﺭﻛﻪ، ﺛﻢ ﻳَﻜُﺒﻪ ﻋﻠﻰ ﻭﺟﻬﻪ ﻓﻲ ﻧﺎﺭ ﺟﻬﻨﻢ
“Barang siapa yang melaksanakan shalat Subuh maka
dia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan sampai
Allah menuntut kalian sesuatu apa pun pada jaminan-
Nya. Karena barangsiapa yang Dia tuntut pada
jaminan-Nya, pasti Dia akan mendapatkannya.
Kemudian dia akan ditelungkupkan pada wajahnya di
dalam Neraka.” (HR. Muslim, dari Jundubibn
Abdillah al-Bajali Radhiallahu ‘anhu)
5. Dibebaskan dari sifat orang munafik.
Siapakah dari kita yang bisa menjamin bahwa
dirinya telah suci dari penyakit kemunafikan?
Bukankah dahulu para tokoh Salaf,
yang notabene keimanannya lebih baik daripada
kita, senantiasa takut dan khawatir terjangkiti sifat
kemunafikan? Lantas, tidakkah kita seharusnya
lebih layak untuk khawatir terhadap kondisi kita
dewasa ini? Apalagi hidup dalam dunia dengan
godaan yang demikian banyak menerpa.
Shalat Subuh secara berjamaah adalah salah satu
upaya yang bisa kita tempuh agar bisa terhindar
dari terjangkit penyakit kemunafikan itu, disebutkan
dalam hadits:
ﻟﻴﺲ ﺻﻼﺓ ﺃﺛﻘﻞ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻨﺎﻓﻘﻴﻦ ﻣﻦ ﺍﻟﻔﺠﺮ ﻭﺍﻟﻌﺸﺎﺀ، ﻭﻟﻮ ﻳﻌﻠﻤﻮﻥ ﻣﺎ ﻓﻴﻬﻤﺎ،
ﻷﺗَﻮﻫﻤﺎ ﻭﻟﻮ ﺣﺒﻮًﺍ، ﻭﻟﻘﺪ ﻫﻤﻤﺖُ ﺃﻥ ﺁﻣُﺮَ ﺍﻟﻤﺆﺫِّﻥ ﻓﻴُﻘﻴﻢ، ﺛﻢ ﺁﺧُﺬَ ﺷُﻌﻼً ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺭ،
ﻓﺄﺣﺮِّﻕَ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﻻ ﻳﺨﺮﺝ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﺑﻌﺪ
“Tidak ada Shalat yang lebih berat (dilaksanakan) bagi
orang munafik daripada shalat Subuh dan Isya.
Seandainya mereka tahu (keutamaan) yang terdapat di
dalamnya, niscaya mereka akan melakukannya kendati
dengan merangkak. Sungguh aku telah hendak
memerintahkan kepada petugas azan untuk iqamat
(Shalat) kemudian aku mengambil bara api dan
membakar (rumah) orang yang belum tidak keluar
melaksanakan Shalat (di masjid).” (HR. Bukhari-
Muslim, dari Abu Hurairah)
6. Jamaah shalat Subuh dipersaksikan oleh
malaikat.
Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairah Radhiallahu ‘anhu , Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda:
ﻳﺘﻌﺎﻗﺒﻮﻥ ﻓﻴﻜﻢ ﻣﻼﺋﻜﺔٌ ﺑﺎﻟﻠﻴﻞ ﻭﻣﻼﺋﻜﺔٌ ﺑﺎﻟﻨﻬﺎﺭ، ﻭﻳﺠﺘﻤﻌﻮﻥ ﻑ ﻱ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻔﺠﺮ
ﻭﺻﻼﺓ ﺍﻟﻌﺼﺮ، ﺛﻢ ﻳﻌﺮُﺝُ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺑﺎﺗﻮﺍ ﻓﻴﻜﻢ، ﻓﻴﺴﺄﻟﻬﻢ ﺭﺑُّﻬﻢ – ﻭﻫﻮ ﺃﻋﻠﻢ ﺑﻬﻢ:
ﻛﻴﻒ ﺗﺮﻛﺘﻢ ﻋﺒﺎﺩﻱ؟ ﻓﻴﻘﻮﻟﻮﻥ: ﺗﺮﻛﻨﺎﻫﻢ ﻭﻫﻢ ﻳﺼﻠُّﻮﻥ، ﻭﺃﺗﻴﻨﺎﻫﻢ ﻭﻫﻢ ﻳﺼﻠﻮﻥ .
“Malaikat bergantian melihat kalian pada siang dan
malam. Para malaikat itu bertemu di shalat Subuh dan
shalat Ashar. Kemudian yang bermalam dengan kalian
naik (ke langit) dan ditanya oleh Rabb mereka, dan Dia
lebih tahu keadaan hamba-hambanya, Bagaimana
kondisi hamba-hambaku ketika kalian tinggalkan?’
Para malaikat menjawab, ‘Kami meninggalkan mereka
dalam keadaan shalat, dan kami mendatangi mereka
dalam keadaan shalat.” (HR. Bukhari-Muslim)
7. Berpeluang mendapatkan pahala haji atau umrah
bila berzikir hingga terbitnya matahari .
Bisa dibayangkan betapa besar ganjaran pahala
yang didapatkan bila memanfaatkan kesempatan
tersebut dengan sebaik-baiknya.
Dasar dari hal ini adalah keterangan dari Anasibn
Malik Radhiallahu ‘anhu , dari Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam yang bersabda:
ﻣَﻦ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻐﺪﺍﺓ ﻓﻲ ﺟﻤﺎﻋﺔ، ﺛﻢ ﻗﻌﺪ ﻳﺬﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺣﺘﻰ ﺗﻄﻠﻊ ﺍﻟﺸﻤﺲ، ﺛﻢ ﺻﻠﻰ
ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ، ﻛﺎﻧﺖ ﻟﻪ ﻛﺄﺟﺮ ﺣﺠﺔ ﻭﻋﻤﺮﺓ ﺗﺎﻣﺔ، ﺗﺎﻣﺔ، ﺗﺎﻣﺔ
“Barang siapa yang shalat Subuh berjamaah kemudian
dia duduk berzikir kepada Allah hingga matahari terbit,
lantas shalat dua rakaat, maka baginya seperti pahala
haji dan umrah, yang sempurna, sempurna,
sempurna.” (HR. Tirmidzi)
8. Kesempatan untuk melaksanakan shalat sunah
Subuh.
Kesempatan lain yang bisa didapatkan dengan
mengupayakan shalat Subuh secara berjamaah
adalah shalat sunah Subuh dua rakaat. Shalat
sunat Subuh dua rakaat ini punya kelebihan
tersendiri yang disebutkan dalam hadits.
ﺭﻛﻌﺘﺎ ﺍﻟﻔﺠﺮ ﺧﻴﺮٌ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﻣﺎ ﻓﻴﻬﺎ
“Dua rakaat (shalat sunah) Subuh lebih baik daripada
dunia dan segala isinya.” (HR. Muslim dari Ummul
Mukminin Aisyah Radhiallahu ‘anha )
9. Keselamatan dari siksa Neraka .
Keselamatan dari siksa Neraka berarti berita
gembira tentang masuk Surga. Ganjaran ini
tentunya berlaku bagi yang melaksanakan shalat
Subuh secara sempurna (berjamaah). Mari
perhatikan Hadits berikut:
ﻋﻦ ﻋُﻤﺎﺭﺓ ﺑﻦ ﺭﻭﻳﺒﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ : ﺳﻤﻌﺖ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ
ﻭﺳﻠﻢ ﻳﻘﻮﻝ: (ﻟﻦ ﻳﻠﺞ ﺍﻟﻨﺎﺭَ ﺃﺣﺪٌ ﺻﻠﻰ ﻗﺒﻞ ﻃﻠﻮﻉ ﺍﻟﺸﻤﺲ ﻭﻗﺒﻞ ﻏﺮﻭﺑﻬﺎ ) ﺭﻭﺍﻩ
ﻣﺴﻠﻢ
Dari Umarah Radhiallahu ‘anhu berkata, “Aku
mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda, ‘Tidak akan masuk Neraka seorang yang
shalat sebelum terbitnya matahari (Subuh) dan
terbenamnya matahari (Ashar).” (HR. Muslim)
10. Kemenangan dengan melihat Allah Ta’ala pada
hari Kiamat nanti .
Tentunya hal ini merupakan ganjaran terbesar yang
dikaruniakan Allah kepada hamba-Nya.
ﻋﻦ ﺟﺮﻳﺮ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺒﺠﻠﻲ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ: ﻛﻨﺎ ﺟﻠﻮﺳًﺎ ﻋﻨﺪ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ
ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺇﺫ ﻧﻈﺮ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻘﻤﺮ ﻟﻴﻠﺔ ﺍﻟﺒﺪﺭ، ﻓﻘﺎﻝ: ( ﺃﻣَﺎ ﺇﻧﻜﻢ ﺳﺘﺮَﻭﻥ
ﺭﺑَّﻜﻢ ﻛﻤﺎ ﺗﺮَﻭﻥ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻘﻤﺮ، ﻻ ﺗُﻀَﺎﻣُّﻮﻥ ﻓﻲ ﺭﺅﻳﺘﻪ، ﻓﺈﻥ ﺍﺳﺘﻄﻌﺘﻢ ﺃﻻ ﺗُﻐﻠﺒﻮﺍ
ﻋﻠﻰ ﺻﻼﺓٍ ﻗﺒﻞ ﻃﻠﻮﻉ ﺍﻟﺸﻤﺲ ﻭﻗﺒﻞ ﻏﺮﻭﺑﻬﺎ، ﻓﺎﻓﻌﻠﻮﺍ ) ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ
Dari Jarir Bin Abdullah al-Bajali Radhiallahu ‘anhu
berkata, “Kami pernah duduk bersama Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam, kemudian beliau melihat
ke bulan di malam purnama itu, Rasulullah bersabda,
‘Ketahuilah bahwa sesungguhnya kalian akan melihat
kepada Rabb kalian sebagaimana kalian melihat
kepada bulan ini. Kalian tidak terhalangi melihatnya.
Bila kalian mampu untuk tidak meninggalkan shalat
sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya,
maka lakukanlah!” (HR. Bukhari-Muslim)
Semoga motivasi ini memicu kita untuk senantiasa
bisa menjaga shalat Subuh secara berjamaah,
bahkan menularkannya kepada saudara-saudara
kita lainnya.